(08.00WIB) Malam indah, ih tapi g' tahu ni ada bulan dan bintang g' ya diluar. bentar ya ana liat dulu (hehe...)
Malam belum begitu larut, suara kendaraan lalu lalang masih ramai terdengar. ditemani indahnya bulan dan bintang-bintang seperti biasa ana menjalankan rutinitas sebagai muslim. sholat, membuat hati nyaman dan insyaAllah menjadi waktu terdekat ana bersama Allah Swt.
Hari ini seperti biasa, ana menghabiskan waktu pagi hingga sore di sekolah tempat ana mengajar SMPI Al-Hasanah tercinta (tentunya...^_^)
cerita menarik selalu terukir setiap harinya... baik di kantor, di kelas Aisyah dan Asy-syuja'.
beberapa cerita berkesan hari ini:
PAGI HARI di kelas Aisyah...
benar-benar tak terduga anak-anak teladan dan smart ini memilih belajar di luar kelas. oops jangan salah persepsi peristiwa ini terjadi karena anak-anak Aisyah sebanyak17 orang (yang mengaku lupa) tidak membuat tugas.hmmm.... (sedih T_T, merasa jd guru yang gagal tingkat satu).
WAKTU ISTIRAHAT di kelas Asy-syuja'
Ustazah. Novi masuk kantor dengan berurai ait mata....(what happen???)
Astagfirullah, Asy-syuja' buat ekksperimen balas dendam dengan ngerjain snack beberapa temannya....(merasa jd guru yang gagal tingkat kedua). tapi Subhanallah ustazah Novi menghadapi mereka semua dengan kelembutan dan dengan teori mendidik dengan hati. (Perlu banyak belajar nih...)
SIANG MENJELANG SORE di kantor
hmmm...... seperti biasa pembahasan apapun akan diarahkan pada MENYEMPURNAKAN DIEN (alias nikah) maklum kita para guru dan staf di SMPI baru 3 orang saja yang sudah menikah......
Apapun yang telah terjadi hari ini Alhamdulillah, erima kasih Y Allah.
1. Telah memberikan kesehatan sehingga bisa bertemu lagi dengan ustad/ustazah di SMI dan SDIT Al-Hasanah hari ini (25092012)
2. Diberikan banyak waktu dan kesempatan gratis untuk belajar dari pengalaman hidup.
3. terimakasih murid-muridku yang kreatif, cerdas dan selalu memberikan bahan untuk selalu memahami berbagai hal yang terjadi.
4. untuk semua masalah yang ada sehingga memacu diri untuk selalu pula berfikir menemukan solusi.
Wassalamu'alikum, Wr. Wb
LUPA... LUPA....LUPA....LUPA...
Duh, untuk kata yang satu ini parah banget ya... hanya terdiri dar empat huruf ....L....U....P....A.
hari ini tetap di halaman yang sama, menulis di leptop yang sama (masih pinjaman pula', hehehe....) dan tetap orang yang sama pingin nulis penyakit manusia dan tak ada satu pun luput dari yang satu ini apalagi klo bukan LUPA.
lupa pertama:
ana lupa nyerahin berkas RAPBS sekolah ma bendahara... awalnya ana pinjam ke bendahara tuk buat RAP bulan oktober, sehubung berhubung dikarenakan sesuatu hal ana g' jadi pinjam karena udah ada di notebooknya Ustz Rahmaniar (maklum semenjak notebook ana rusak jadi semua leptop and NoteBook orang-orang di sekitar jadi korban peminjaman ana hehehe....). saat itu niatnya dan rasanya dah ngembaliin ke mb'Nur (perasaaan....main perasaaan terus, kan kasihan perasaannya dimainin terus). beberapa menit kemudian mb'Nur naya ke guru2 dikantor "ada yang liat map berisi rincian RAPBS g?" and terkusus ke ana mb'Nur nanya "Yul, berkas yang yulia pinjam tadi dah dikembaliin?" dengan santai dan yakinnya yulia jawab"udah koq mb', kan yulia g' jd pake."mendengar jawaban itu mb'Nur jadi tambah kelimpungan dan terus mencari-mencari dan mencari ...
dan ternyata seperti dugaan kalian Map itu blum ana kembalikan alias tetap berada di meja guru, mb' Nur yang menemukan di atas meja... hmmm jd malu. Afwan y mb'Nur......
Lupa Kedua
ustazah Jeti lupa ngelepasin kunci dari motornya dari pagi ampe siangnya di antar ustazah irma dan rahmaniar... tapi yang menariknya ustazahJeti benar2 ga' ngerasa kehilangan karena emang dia belum mau memakai motor. jadi y terlihat tenang dan adem ayem aja...Lupa Ketiga
ustazah Rahmaniar lupa kunci motornya dimana, ceritanya nih ga' jauh beda dengan hari2 sebelumnya. hari ini sekitar jam 10.00 wib ia izin keluar untuk memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas karena beberapa hari ini merasa tidak enak badan, g' nafsu makan, dan kami2 para guru melihat mukanya pucat. dan jam 14.00 wib ustazah rahmaniar berniat mengantarkan ustazah Novi untuk menghadiri seminar sastra inggris di Hotel Horizon yang kebetulan para panitia dan narasumbernya adalah teman2 dan dosen semasa kuliah di UNP (sebenarnya lebih kuat dorongan untuk reuninya dari pada seminar kali ya....heee). mereka bersiap untuk berangkat dan tenyata LUPA dimana kunci motor. kami semua ikut membantu mencari kunci/ ker ustzh Rahmaniar di kantor, di parkiran, bertanya dengan penjaga sekolah, pak satpan dan menelusuri jalan serta lingkungan sekolah.... sambil berkeringat, panik tak tentu arah letih, lemas, dan geram menyelimuti perasaan ini, dan yakin perasaan lebih menyalahkan diri sendiri pada ustzRahmaniar. lelah mecari kesana kemari tapi tetap tidak ketemu. so, kami memutuskan untuk istirahat dulu dikantor. ana berencana membereskan perlengkapan untuk dibawa pulang....daaaan, ternyata kunci berada di bawah lembar exercise anak-2...... Y Allah maha Suci Engkau yang Tidak Pernah Tidur dan Tidak Pernah LUpa.lupa keempat
ini kejadian pada diri ana lagi, ana lupa dimana hp ana yang ternyata dengan sadarnya beberapa waktu lalu ana pinjamkan kepada siswi Aisyah (rizka ceria) untuk mendokumentasika kegiatan ekskul SAIN pada hari ini.... Astagfirullah....lupa kelima
ustazah riantika mencari penanya didalam tas, atas meja dan kotak pensil.... padahal ntu pena dipinjamkan dengan ustazah Deka...hmmmmmItu hanya 5 kejadian LUPA yang terdeteksi oleh ana, ternyata lupa sangat menganggu si penderita...
berikut PANDANGAN ISLAM TERHADAP LUPA.
Kalau kita lihat dengan seksama lupa bisa jadi merupakan nikmat dan
anugerah, akan tetapi di sisi lain lupa merupakan musibah yang
menyebabkan banyak kerugian. Dalam hidup kita terkadang ada hal-hal yang
pahit dan pedih untuk dingingat. Terkadang banyak masalah yang membuat
kepala pusing dan menyesakkan dada. Kita berusaha untuk melupakan
hal-hal yang tidak kita senangi, saat itu kita menganggap lupa adalah
nikmat. Bayangkan saja jika manusia tidak dapat melupakan kesedihan dan
kepedihan yang pernah dialamainya, bagaimana mungkin ia dapat mencicipi
kebahagiaan.
Ketika mengikuti ujian di sekolah, kita
tak dapat menghadirkan pengetahuan yang telah kita pelajari sebelumnya
karena lupa. Lupa seperti ini merupakan musibah yang menyebabkan
kerugian, dan penyesalan.
Dua hari yang lalu setelah makan malam
masih ada sisa sedikit sayur. Bila dibiarkan sampai pagi akan basi. Agar
tidak mubadzir saya hangatkan sayur tersebut di atas kompor. Setelah
itu saya masuk kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Subhanallah
setelah satu jam lebih saya baru ingat sayur yang saya hangatkan. Sudah
bisa ditebak sayur yang tiggal sedikit itu telah berwarna hitam bersama
pancinya karena hangus. Sayur tidak dapat saya nikmati, panci yang putih
menjadi hitam, dan membersihkannya pun butuh waktu. Tiga kerugian
sekaligus. Dan lebih parah lagi dari itu, sebagaimana diberitakan di
surat kabar, seorang pelajar yang tiggal di kos kosan memasak indomie,
kemudian ia lupa hingga indominya hangus, kompor meledak dan rumah
koskosan itu ludes terbakar.
Mengatasi lupa
Ada kiat-kiat untuk menghindari lupa
yang membawa kerugian dan penyesalan. Dalam hal yang berkaitan dengan
pelajaran misalnya, hendaklah belajar dengan sungguh-sungguh. Hususkan
waktu, dan bila menghafal jangan setengah-setengah. Buat catatan-catatan
kecil untuk memudahkan ingatan tetap melekat. Ada pesan penting dari
guru Imam Syafii untuk mengatasi lupa bagi penuntut ilmu, hususnya ilmu
agama. ” Jauhilah kemaksiatan, sesungguhnya ilmu adalah cahaya dan
cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang sering melakukan
maksiat”.
Untuk mengatasi lupa yang berkaitan
dengan aktivitas sehari-hari, seperti contoh sayur yang gosong dengan
pancinya diatas, atau terkadang lupa meletakkan kunci dan hal-hal
penting lainnya, buatlah tempat tertentu untuk meletakkan kunci atau
barang-barang yang sering anda butuhkan di satu tempat yang tetap tidak
berganti-ganti, jangan sampai gara-gara mencari kunci istri dan anak
menjadi sasaran kemarahan. Kalau perlu siapkan papan tulis kecil untuk
menjadwal dan mengkontrol hal-hal apa saja yang harus atau sudah kita
lakukan.
Pandangan Islam terhadap lupa
Ditinjau dari segi agama lupa ada yang
merupakan rahmat dan ada pula yang merupakan bencana. Berkaitan dengan
bagian pertamaa ini baginda Rasulullah SAW bersabda:
عن ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ' إن الله تجاوز عن امتي الخطأ والنسيان وما استكرهوا عليه . رواه البيهقي .
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a
Bahwa Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah SWT mengampuni
ummatku atas perbuatan yang dilakukan karena salah, lupa, dan yang
dilakukan karena terpaksa. HR. Baihaqi.
Sebagai contoh: Seseorang tidak dianggap berdosa meninggalkan sholat karena ia lupa. Dalam mazdhab Imam syafii orang yang berpuasa tidak dianggap batal bila ia makan dan minum karena lupa. Dan masih banyak contoh yang lainnya. Disini kita lihat luasnya rahmat Allah sehingga orang yang berada dalam keadaan lupa diberi keringanan dan hukum tersendiri.
Lupa yang membawa pada kebinasaan
Ada suatu hal yang tidak boleh dilupakan
oleh manusia dalam hidup ini, yaitu Allah Yanga Maha Pencipta. Hal ini
adalah masalah prinsip yang berkaitan dengan tujuan diciptakannya
manusia di dunia.
Ibarat musafir yang bebergian jauh,
ketika bahtera yang ditumpanginya singgah di sebuah pulau yang hijau
indah dan menakjubkan, ia terpesona oleh keindahan dan keelokan tempat
persinggahan itu. Waktu untuk berlayar telah tiba namun penumpang itu
tetap dalam kelalaiannya. Sudah barang tentu ia akan tertinggal, dan
tak akan sampai ketempat yang dituju. Tertinggal kapal di perjalanan
dunia ini masihlah ada jalan pengganti untuk ia lanjutkan perjalanan itu
dengan cara lain., akan tetapi lain halnya dengan perjalanan hidup dari
dunia ke Alam barzah kemudian kea lam Akhirat. Jika ajal datang
menjemput maka tak ada lagi kesempatan untuk bertaubat. Disana hanya ada
dua tempat, surga atau neraka.
Allah berfirman menceritakan keadaan
hamba-hamba-Nya yang saat di dunia lupa kepada-Nya. Lupa akan kewajiban,
lupa akan perintah dan larangan-laranganNya.
Allah SWT berfirman dalam surat Toha ayat 124-127 :
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى (126) وَكَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِآيَاتِ رَبِّهِ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَى (127)
Dan Barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan
Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta".
berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa
Engkau menghimpunkan aku dalam Keadaan buta, Padahal aku dahulunya
adalah seorang yang melihat?"
Allah berfirman: "Demikianlah, telah
datang kepadamu ayat-ayat Kami, Maka kamu melupakannya, dan begitu
(pula) pada hari ini kamupun dilupakan".
Dan Demikianlah Kami membalas orang
yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. dan
Sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.
(Abdul aziz Muslim)
(Abdul aziz Muslim)
Sumber:
http://www.himmahfm.com/id/ahgaffiana/wacana/31-lupa-nikmat-atau-petaka
0 komentar:
Posting Komentar